STRUKTUR DAN
FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Tumbuhan
merupakan makhluk hidup. Jaringan merupakan kumpulan dari beberapa sel yang
menyusunnya, dari jaringan ini akan terbentuk organ – oran tumbuhan seperti daun,
akar, dan batang. Menurut Campbell (2008:319) jaringan adalah sebuah sub unit
fungsiuonal yang menghubungkan semua organ tumbuhan. Walaupun setisp sistem
jaringan sambung – menyambung ke seluruh bagian tumbuhan, karakteristik –
karakteristik sepesifik jaringan dan hubungan sepesialnya satu sama lain
bervariasai pada organ – organ berbeda. Jadi, setiap jaringan tumbuhan memiliki
sepesifik yang berbeda seperti struktur dan fungsinya. Lebih jelasnnya mari
membaca penjelasanya berikut ini.
A. Jaringan Meristem
Jaringan
meristem merupakan jaringan yang tetap bersifat embrional, yaitu memiliki
kemampuan untuk terus membelah diri. Sel-sel penyusunnya berdinding tipis,
penuh dengan protoplasma, dan vakuola relatif kecil. Menurut asalnya, meristem
dibedakan menjadi meristem primer, meristem sekunder dan promeristem.
Gambar : Jaringan
Meristem
Sumber : www.Jokowarino.co.id
Ø
Meristem primer adalah jaringan meristem yang selselnya berkembang dari sel-sel
embrional. Oleh karena itu, meristem primer merupakan lanjutan dari pertumbuhan
embrio, misalnya, ujung akar, ujung batang, dan kuncup yang menyebabkan
pertumbuhan primer.
Ø
Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berkembang dari jaringan dewasa
yang telah terdiferensiasi, tetapi aktif membelah (bersifat meristematis),
misalnya kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.
Ø
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam
tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.
Sifat-sifat
jaringan meristem adalah sebagai berikut:
1.
Terdiri
atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
2.
Biasanya
tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-selmeristem.
3.
Bentuk
sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
4.
Masing-masing
sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebihdari satu inti sel.
5.
Vakuola
sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
B. Jaringan
Permanen (Jaringan Dewasa)
Jaringan dewasa
merupakan jaringan yang tidak aktif membelah lagi, Namun pembelahan terjadi
saat dibutuhkan seperti terdapat sel yang mati. Jaringan dewasa terbentuk dari
proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meristem
sekunder. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu jaringan
parenkim, jaringan epidermis, jaringan penyokong (terdiri atas jaringan
kolenkim dan jaringan sklerenkim),
dan jaringan pengangkut (terdiri atas xilem
dan floem)..
1.
Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim
disebut juga sebagai jaringan dasar (ground tissue) karena hampir setiap bagian
tumbuhan mempunyai jaringan ini. Parenkim terdapat pada akar, batang, daun, dan
melingkupi jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem.
Gambar : Struktur Jaringan Parenkim
dilihat di bawah mikroskop
(Sumber : ucmp.berkeley.edu) dari www.biologipedia.com
(Sumber : ucmp.berkeley.edu) dari www.biologipedia.com
Ciri Ciri Jaringan
Parenkim
Ciri-ciri jaringan
parenkim pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
a.
Jaringan
parenkim mempunyai
dinding sel tipis dan jika mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa
yang masih lentur.
b.
Dinding
selnya jarang sekali mengandung lignin, kecuali organ yang telah tua.
c.
Dinding
sel yang telah menebal umumnya mempunyai plasmodesmata yang dapat membantu
kelancaran pertukaran zat.
d.
Jaringan
parenkim mempunyai sel-sel yang masih hidup.
e.
Di
bagian tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola besar berisi zat-zat makanan
cadangan.
f.
Dalam
protoplasma biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun
kromoplas.
g.
Di
antara sel-sel parenkim, terdapat ruang antarsel (intercellular spaces) yang
berperan dalam pertukaran atau peredaran gas-gas.
h.
Kebanyakan
sel parenkim berbentuk segi banyak (polihedral).
Fungsi jaringan
parenkim, selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga berfungsi untuk
sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkim penghasil
makanan adalah parenkim yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, misalnya
pada mesofil daun. Hasil-hasil fotosintesis akan disimpan dalam parenkim.
Parenkim batang
dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan
makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomea batatas). Selain itu, epidermis juga
berfungsi sebagai penyokong tubuh apabila vakuolanya berisi air, seperti pada
tumbuhan lunak (bayam). Macam-macam
jaringan parenkim terdapat berbagai macam jaringan parenkim. Berdasarkan
fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi 5 macam antara lain adalah :
·
Parenkim
Asimilasi.
Parenkim asimilasi terdiri dari sel-sel yang mengandung banyak plastida
kloroplas sehingga disebut juga klorenkim, misalnya pada daun. Parenkim ini
bermanfaat bagi berlangsungnya fotosintesis (sintesis karbohidrat).
·
Parenkim
Makanan.
Parenkim makanan mengandung plastida amiloplas yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan makanan cadangan, misalnya pada akar, umbi, umbi lapis, dan akar
rimpang.
·
Parenkim
Air. Parenkim air
digunakan sebagai jaringan penyimpan air, di mana air ini terikat dalam vakuola
dari selselnya secara aktif, misalnya pada batang yang bersifat succulent
(mampu menyimpan air dalam jaringan sehingga tampak berdaging) seperti pada
tumbuhan kaktus.
·
Parenkim
Udara.
Parenkim udara mempunyai ruang-ruang antarsel yang cukup besar dan di dalamnya
terdapat udara, misalnya pada alat pengapung tumbuhan dan tangkai daun Canna
sp.
·
Parenkim
Pengangkut.
Parenkim pengangkut terdiri atas sel-sel memanjang dengan letak menurut arah
pengangkutan, misalnya pada xilem dan floem. Sekian penjelasan singkat tentang jaringan parenkim pada tumbuhan,
semoga bermanfaat.
2.
Jaringan Dermal
Jaringan
dermal adalah lapisan pelindung terluar tumbuhan. Pada tumbuhan berkayu, sistem
jaringan ini biasanya merupakan jaringan tunggal yang disebut
epidermis(Campbell,2008:319). Epidermis menutupi permukaan organ daun, batang,
dan akar muda. Pada akar dan daun, permukaan epidermis ditutupi zat kimia
(kutikula) yang berfungsi untuk mengurangi penguapan tanaman. Pada dinding sel
epidermis tidak terjadi fotosintesis, karena tidak memiliki kloroplas, dan
susunan antarselnya cukup rapat. Pada organ tumbuhan tertentu, epidermis dapat
mengalami modifikasi. Contohnya pada akar memiliki modifikasi berupa tonjolan
keluar yang disebut rambut akar, pada bunga mawar, modifikasi berupa duri atau
spina dan stomata.
Gambar
: Jaringan Epidemis
Sumber
: www.2.bp.blogspot.com
Gambar :
Modifikasi Jaringan Epidermis
Sumber :
www.softilmu.com
a.
Ciri-Ciri
Jaringan Epidermis
1)
Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang antarsel
2)
Terdiri dari sel-sel hidup
3)
Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan
4)
Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal garam, getah, kristal
silikat, dan minyak.
5)
Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin
6)
Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah
naungan
7)
Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti
stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina
(duri), sel kipas.
b.
Fungsi-Fungsi Jaringan Epidermi
1) Melindungi sel – sel bagian dalamnya
2) Membatasi penguapan
3) Penyerapan dan penyimpan air
4) Penyokong mekanik
1) Melindungi sel – sel bagian dalamnya
2) Membatasi penguapan
3) Penyerapan dan penyimpan air
4) Penyokong mekanik
3. Jaringan Penyokong
Jaringan penguat pada tumbuhan ini umumnya terdiri dari sel-sel
berdinding tebal serta mengandung lignin dan zat-zat lainnya. Zat-zat tersebut
memberi sifat keras pada dinding selnya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya,
jaringan penguat pada tumbuhan dibagi atas jaringan kolenkim dan jaringan
sklerenkim.
Gambar
: Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim
Sumber
: www.rainbowfarah.blogspot.co.id
a.
Jaringan Kolenkim
Pengertian jaringan kolenkim adalah
jaringan homogen yang tersusun atas sel-sel kolenkim. Fungsi jaringan kolenkim adalah untuk penguat utama organ-organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Letak
jaringan kolenkim pada umumnya berada di bawah epidermis batang, tangkai daun,
tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkim jarang terdapat pada akar.
Ciri ciri jaringan kolenkim adalah :
Sel kolenkim biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim itu
terdapat. Dinding sel kolenkim tidak mengandung lignin, tetapi mengandung
selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Adakalanya dalam sel kolenkim terdapat
kloroplas sehingga juga berfungsi dalam fotosintesis. Sel-sel kolenkim biasanya
mengalami penebalan setempat pada dinding selnya. Macam-macam Jaringan Kolenkim berdasarkan letak dan bentuk
penebalan, kolenkim dibedakan menjadi empat macam yaitu :
·
Kolenkim
Angular.
Kolenkim angular (sudut) mengalami penebalan pada bagian-bagian sudutnya.
Contoh jaringan kolenkim ini sering ditemukan pada dedaunan, memberi mereka
tekstur bergelombang. Anda bisa mempelajari secara khusus dalam daun tanaman
seledri.
·
Kolenkim
Lamellar atau Tangensial.
Kolenkim lamellar (papan) mengalami penebalan pada dinding-dinding sel yang
tangensial saja. Kolenkim ini memiliki dinding sel yang tebal hanya ketika
mereka sejajar dengan permukaan struktur di mana mereka ditemukan. Penebalan
ini memungkinkan untuk kekuatan yang lebih besar dan dukungan untuk lapisan
luar struktur tanaman, apakah itu sebuah batang atau daun.
·
Kolenkim
Annular
adalah jenis yang paling langka. Contoh jaringan kolenkim bisa diamati pada
daun tanaman wortel. Hal ini ditandai dengan dinding sel merata menebal dan
diyakini murni untuk dukungan dan struktur di segala arah, dengan tidak ada
satu sisi dinding yang lebih tebal.
·
Kolenkim
Lacunate atau Lakunar.
Kolenkim Lacunate (lakuna) mengalami penebalan pada permukaan ruang antarsel.
Jaringan kolenkim Lakunar dikenal karena memiliki banyak ruang antar antara
sel-sel. Ini cocok bersama-sama seperti matriks dan mengisi ruang dalam bagian
tanaman yang lain akan kosong dan rentan runtuh. Anda dapat menganggap itu
sebagai kerangka bangunan atau perancah yang untuk dukungan tambahan di
tempat-tempat yang akan lemah.
b.
Jaringan Sklerenkim
Pengertian
jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat, tetapi hanya terdapat pada
jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Ciri ciri jaringan sklerenkim adalah
jaringan ini terdiri atas sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal dan kuat
karena mengandung lignin (komponen utama kayu). Dinding selnya mengalami
penebalan primer dan penebalan sekunder oleh zat lignin.
Fungsi jaringan
sklerenkim adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa. Sklerenkim juga
berfungsi untuk melindungi bagian-bagian lunak yang berada di bagian lebih
dalam misalnya pada kulit biji jarak, tempurung kelapa, dan buah kenari. Macam-macam jaringan sklerenkim
berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut
sklerenkim yang berbentuk seperti benang panjang, dan sklereid (sel batu).
Contoh jaringan sklerenkim sklereid terdapat pada berkas pengangkut, di antara
sel-sel parenkim, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan biji.
Persamaan Dan
Perbedaan Jaringan Kolenkim Dan Sklerenkim, persamaan jaringan kolenkim dan
sklerenkim yaitu keduanya sama-sama berfungsi untuk :
·
Menguatkan
tegaknya batang dan daun
·
Melindungi
biji atau embrio
·
Memperkuat
jaringan parenkim yang menyimpan udara
·
Melindungi
berkas pengangkut
·
Sama-sama
terjadi penebalan.
Sedangkan
perbedaan jaringan kolenkim dan sklerenkim adalah :
·
Kolenkim
berfungsi untuk menunjang organ muda sedangkan sklerenkim untuk menunjang organ
tumbuhan yang telah dewasa.
·
Sel
kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada dan ditandai
oleh adanya sel primer yang berdinding tebal sedangkan pada sklerenkim memiliki
dinding sel yang tebal, berlignin dan protoplasmanya mati.
·
Letak
Kolenkim Lebih tepi dibanding sklerenkim, dibawah epidermis.
·
Letak
sklerenkim Lebih dalam dibandingkan kolenkim, dapat berada di tepi atau agak
dalam pada organ.
·
Sifat
jaringan kolenkim: primer, hidup.
·
Sifat
jaringan sklerenkim: primer, dewasa, mati.
·
Fungsi
kolenkim : Penguat organ yang masih mengalami perkembangan (muda).
·
Fungsi
sklerenkim : Pelindung organ muda dan tua.
4. Jaringan Vaskular
Jaringan vaskular merupakan jaringan
pembuluh yang diedakan menjadi dua tipe yaitu xilem dan foem. Fungsi dari
jaringan vaskular atau jaringan pembuluh ini adalah melaksanakan transpor
material jarak jauh antara sistem akar dan sistem tunas (Campbell,2008:320).
Kedua tipe jaringan vaskular xilem dan floem.
a.
Xilem
Gambar : Jaringan
Xilem
Sumber : www.softilmu.com
Xilem
memiliki fungsi pokok yaitu menyalurkan
air dan mineral yang berasal dari tanah melalui akar ke daun. Elemen xilem
tersusun dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur
pembuluh pada xilem ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea
dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa
dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh
kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Oleh karena pembuluh
yang membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas pembuluh. Diameter xilem
bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan.
b.
Floem
Gambar :
Jaringan Floem
Sumber
: Kimbal 1994 diunduh dari www.softilmu.com
Floem adalah jaringan pengangkut pada
tumbuhan yang memiliki fungsi mengangkut dan menghantarkan zat-zat makanan
hasil fotosintesis dan daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari
berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem
terdiri atas unsur tapis, sel albumin, parenkim floem, sel pengiring dan
serat-serat floem. Floem tersusun dari sel – sel berikut ini.
1)
Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang
2)
Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
3)
Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya
tebal
Jaringan xilem dan floem memiliki perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Perbedaan ini terdapat pada struktur letaknya pada tumbuhan dikotil struktur letaaknya lebih teratur dari pada tumbuhan monokotil yang tersebar. Susunan xilem dan floem dapat diamati dalam gambar berikut ini.
Jaringan xilem dan floem memiliki perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Perbedaan ini terdapat pada struktur letaknya pada tumbuhan dikotil struktur letaaknya lebih teratur dari pada tumbuhan monokotil yang tersebar. Susunan xilem dan floem dapat diamati dalam gambar berikut ini.
Sumber
: Campbell 2008 diunduh dari www.3.bp.blogspot.com
Jaringan - Jaringan pada tumbuhan dapat
dilihat dengan menggunakan alat bantu mikroskop. Praktikum pengamatan
jarinagn - jaringan pada tumbuhan ini dapat dilihat dalam video berikut ini.
Praktikum Struktur dan fungsi jaringan dikotil dan monokotil
Sumber :https://www.youtube.com/watch?v=zFCI1d7omYQ
Sumber Refrensi :
Campbell, A
Neil.2008.Biologi. Jakarta: Erlangga
http://www.artikelsiana.com/2015/05/fungsi-macam-jaringan-tumbuhan-fungsi.html
http://www.jokowarino.id/wp-content/uploads/2015/06/a119.png
http://2.bp.blogspot.com/JeEt4c96hCQ/T6u3pmKxuSI/AAAAAAAAFg4/4Lj3Do_nRr4/s400/Epidermis.png
http://rainbowfarah.blogspot.co.id/2012/11/jaringan-permanen.html
http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan.html
http://www.youtube.com
http://www.jokowarino.id/wp-content/uploads/2015/06/a119.png
http://2.bp.blogspot.com/JeEt4c96hCQ/T6u3pmKxuSI/AAAAAAAAFg4/4Lj3Do_nRr4/s400/Epidermis.png
http://rainbowfarah.blogspot.co.id/2012/11/jaringan-permanen.html
http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan.html
http://www.youtube.com