Rabu, 30 Maret 2016

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN



STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Tumbuhan merupakan makhluk hidup. Jaringan merupakan kumpulan dari beberapa sel yang menyusunnya, dari jaringan ini akan terbentuk organ – oran tumbuhan seperti daun, akar, dan batang. Menurut Campbell (2008:319) jaringan adalah sebuah sub unit fungsiuonal yang menghubungkan semua organ tumbuhan. Walaupun setisp sistem jaringan sambung – menyambung ke seluruh bagian tumbuhan, karakteristik – karakteristik sepesifik jaringan dan hubungan sepesialnya satu sama lain bervariasai pada organ – organ berbeda. Jadi, setiap jaringan tumbuhan memiliki sepesifik yang berbeda seperti struktur dan fungsinya. Lebih jelasnnya mari membaca penjelasanya berikut ini.

A. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang tetap bersifat embrional, yaitu memiliki kemampuan untuk terus membelah diri. Sel-sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan protoplasma, dan vakuola relatif kecil. Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem sekunder dan promeristem.


Gambar : Jaringan Meristem
Sumber : www.Jokowarino.co.id

Ø  Meristem primer adalah jaringan meristem yang selselnya berkembang dari sel-sel embrional. Oleh karena itu, meristem primer merupakan lanjutan dari pertumbuhan embrio, misalnya, ujung akar, ujung batang, dan kuncup yang menyebabkan pertumbuhan primer.
Ø  Meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berkembang dari jaringan dewasa yang telah terdiferensiasi, tetapi aktif membelah (bersifat meristematis), misalnya kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil.
Ø  Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.

Sifat-sifat jaringan meristem adalah sebagai berikut:
1.     Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
2.     Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-selmeristem.
3.     Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
4.     Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebihdari satu inti sel.
5.     Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
B. Jaringan Permanen (Jaringan Dewasa)
Jaringan dewasa merupakan jaringan yang tidak aktif membelah lagi, Namun pembelahan terjadi saat dibutuhkan seperti terdapat sel yang mati. Jaringan dewasa terbentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meristem sekunder. Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan penyokong (terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim), dan jaringan pengangkut (terdiri atas xilem dan floem)..
1. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim disebut juga sebagai jaringan dasar (ground tissue) karena hampir setiap bagian tumbuhan mempunyai jaringan ini. Parenkim terdapat pada akar, batang, daun, dan melingkupi jaringan lainnya, misalnya pada xilem dan floem.



Gambar : Struktur Jaringan Parenkim dilihat di bawah mikroskop
(Sumber : ucmp.berkeley.edu) dari www.biologipedia.com

Ciri Ciri Jaringan Parenkim
Ciri-ciri jaringan parenkim pada tumbuhan adalah sebagai berikut :
a.      Jaringan parenkim mempunyai dinding sel tipis dan jika mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa yang masih lentur.
b.     Dinding selnya jarang sekali mengandung lignin, kecuali organ yang telah tua.
c.      Dinding sel yang telah menebal umumnya mempunyai plasmodesmata yang dapat membantu kelancaran pertukaran zat.
d.     Jaringan parenkim mempunyai sel-sel yang masih hidup.
e.      Di bagian tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola besar berisi zat-zat makanan cadangan.
f.       Dalam protoplasma biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun kromoplas.
g.      Di antara sel-sel parenkim, terdapat ruang antarsel (intercellular spaces) yang berperan dalam pertukaran atau peredaran gas-gas.
h.     Kebanyakan sel parenkim berbentuk segi banyak (polihedral).
Fungsi jaringan parenkim, selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga berfungsi untuk sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkim penghasil makanan adalah parenkim yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, misalnya pada mesofil daun. Hasil-hasil fotosintesis akan disimpan dalam parenkim.
Parenkim batang dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomea batatas). Selain itu, epidermis juga berfungsi sebagai penyokong tubuh apabila vakuolanya berisi air, seperti pada tumbuhan lunak (bayam). Macam-macam jaringan parenkim terdapat berbagai macam jaringan parenkim. Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dibedakan menjadi 5 macam antara lain adalah :
·        Parenkim Asimilasi. Parenkim asimilasi terdiri dari sel-sel yang mengandung banyak plastida kloroplas sehingga disebut juga klorenkim, misalnya pada daun. Parenkim ini bermanfaat bagi berlangsungnya fotosintesis (sintesis karbohidrat).
·        Parenkim Makanan. Parenkim makanan mengandung plastida amiloplas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya pada akar, umbi, umbi lapis, dan akar rimpang.
·        Parenkim Air. Parenkim air digunakan sebagai jaringan penyimpan air, di mana air ini terikat dalam vakuola dari selselnya secara aktif, misalnya pada batang yang bersifat succulent (mampu menyimpan air dalam jaringan sehingga tampak berdaging) seperti pada tumbuhan kaktus.
·        Parenkim Udara. Parenkim udara mempunyai ruang-ruang antarsel yang cukup besar dan di dalamnya terdapat udara, misalnya pada alat pengapung tumbuhan dan tangkai daun Canna sp.
·        Parenkim Pengangkut. Parenkim pengangkut terdiri atas sel-sel memanjang dengan letak menurut arah pengangkutan, misalnya pada xilem dan floem. Sekian penjelasan singkat tentang jaringan parenkim pada tumbuhan, semoga bermanfaat.

2. Jaringan Dermal
Jaringan dermal adalah lapisan pelindung terluar tumbuhan. Pada tumbuhan berkayu, sistem jaringan ini biasanya merupakan jaringan tunggal yang disebut epidermis(Campbell,2008:319). Epidermis menutupi permukaan organ daun, batang, dan akar muda. Pada akar dan daun, permukaan epidermis ditutupi zat kimia (kutikula) yang berfungsi untuk mengurangi penguapan tanaman. Pada dinding sel epidermis tidak terjadi fotosintesis, karena tidak memiliki kloroplas, dan susunan antarselnya cukup rapat. Pada organ tumbuhan tertentu, epidermis dapat mengalami modifikasi. Contohnya pada akar memiliki modifikasi berupa tonjolan keluar yang disebut rambut akar, pada bunga mawar, modifikasi berupa duri atau spina dan stomata.


 Gambar : Jaringan Epidemis
Sumber : www.2.bp.blogspot.com


Gambar : Modifikasi Jaringan Epidermis
Sumber : www.softilmu.com
a.       Ciri-Ciri Jaringan Epidermis
1)       Memiliki susunan sel rapat tanpa disertai ruang antarsel
2)       Terdiri dari sel-sel hidup
3)       Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi dan jenis tumbuhan
4)       Memiliki protoplasma hidup yang mengandung kristal garam, getah, kristal silikat, dan minyak.
5)       Memiliki vakuola yang berukuran besar yang dapat berisi antosianin
6)       Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, dan tumbuhan dibawah naungan
7)       Mengalami modifikasi dengan membentuk derivat jaringan epidermis seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri), sel kipas. 
b.       Fungsi-Fungsi Jaringan Epidermi
 1) Melindungi sel – sel bagian dalamnya
 2)
Membatasi penguapan
 3)
Penyerapan dan penyimpan air
 
4) Penyokong mekanik

3. Jaringan Penyokong
               Jaringan penguat pada tumbuhan ini umumnya terdiri dari sel-sel berdinding tebal serta mengandung lignin dan zat-zat lainnya. Zat-zat tersebut memberi sifat keras pada dinding selnya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat pada tumbuhan dibagi atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.


Gambar : Jaringan Kolenkim dan Sklerenkim 

a.        Jaringan Kolenkim
Pengertian jaringan kolenkim adalah jaringan homogen yang tersusun atas sel-sel kolenkim. Fungsi jaringan kolenkim adalah untuk penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Letak jaringan kolenkim pada umumnya berada di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkim jarang terdapat pada akar.
Ciri ciri jaringan kolenkim adalah : Sel kolenkim biasanya memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim itu terdapat. Dinding sel kolenkim tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Adakalanya dalam sel kolenkim terdapat kloroplas sehingga juga berfungsi dalam fotosintesis. Sel-sel kolenkim biasanya mengalami penebalan setempat pada dinding selnya. Macam-macam Jaringan Kolenkim berdasarkan letak dan bentuk penebalan, kolenkim dibedakan menjadi empat macam yaitu :
·        Kolenkim Angular. Kolenkim angular (sudut) mengalami penebalan pada bagian-bagian sudutnya. Contoh jaringan kolenkim ini sering ditemukan pada dedaunan, memberi mereka tekstur bergelombang. Anda bisa mempelajari secara khusus dalam daun tanaman seledri.
·        Kolenkim Lamellar atau Tangensial. Kolenkim lamellar (papan) mengalami penebalan pada dinding-dinding sel yang tangensial saja. Kolenkim ini memiliki dinding sel yang tebal hanya ketika mereka sejajar dengan permukaan struktur di mana mereka ditemukan. Penebalan ini memungkinkan untuk kekuatan yang lebih besar dan dukungan untuk lapisan luar struktur tanaman, apakah itu sebuah batang atau daun.
·        Kolenkim Annular adalah jenis yang paling langka. Contoh jaringan kolenkim bisa diamati pada daun tanaman wortel. Hal ini ditandai dengan dinding sel merata menebal dan diyakini murni untuk dukungan dan struktur di segala arah, dengan tidak ada satu sisi dinding yang lebih tebal.
·        Kolenkim Lacunate atau Lakunar. Kolenkim Lacunate (lakuna) mengalami penebalan pada permukaan ruang antarsel. Jaringan kolenkim Lakunar dikenal karena memiliki banyak ruang antar antara sel-sel. Ini cocok bersama-sama seperti matriks dan mengisi ruang dalam bagian tanaman yang lain akan kosong dan rentan runtuh. Anda dapat menganggap itu sebagai kerangka bangunan atau perancah yang untuk dukungan tambahan di tempat-tempat yang akan lemah.
b.       Jaringan Sklerenkim
Pengertian jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat, tetapi hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Ciri ciri jaringan sklerenkim adalah jaringan ini terdiri atas sel-sel mati. Dinding selnya sangat tebal dan kuat karena mengandung lignin (komponen utama kayu). Dinding selnya mengalami penebalan primer dan penebalan sekunder oleh zat lignin.
Fungsi jaringan sklerenkim adalah menguatkan bagian tumbuhan yang sudah dewasa. Sklerenkim juga berfungsi untuk melindungi bagian-bagian lunak yang berada di bagian lebih dalam misalnya pada kulit biji jarak, tempurung kelapa, dan buah kenari. Macam-macam jaringan sklerenkim berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut sklerenkim yang berbentuk seperti benang panjang, dan sklereid (sel batu). Contoh jaringan sklerenkim sklereid terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel parenkim, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan biji.
Persamaan Dan Perbedaan Jaringan Kolenkim Dan Sklerenkim, persamaan jaringan kolenkim dan sklerenkim yaitu keduanya sama-sama berfungsi untuk :
·        Menguatkan tegaknya batang dan daun
·        Melindungi biji atau embrio
·        Memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara
·        Melindungi berkas pengangkut
·        Sama-sama terjadi penebalan.
Sedangkan perbedaan jaringan kolenkim dan sklerenkim adalah :
·        Kolenkim berfungsi untuk menunjang organ muda sedangkan sklerenkim untuk menunjang organ tumbuhan yang telah dewasa.
·        Sel kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada dan ditandai oleh adanya sel primer yang berdinding tebal sedangkan pada sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, berlignin dan protoplasmanya mati.
·        Letak Kolenkim Lebih tepi dibanding sklerenkim, dibawah epidermis.
·        Letak sklerenkim Lebih dalam dibandingkan kolenkim, dapat berada di tepi atau agak dalam pada organ.
·        Sifat jaringan kolenkim: primer, hidup.
·        Sifat jaringan sklerenkim: primer, dewasa, mati.
·        Fungsi kolenkim : Penguat organ yang masih mengalami perkembangan (muda).
·        Fungsi sklerenkim : Pelindung organ muda dan tua.

4. Jaringan Vaskular
         Jaringan vaskular merupakan jaringan pembuluh yang diedakan menjadi dua tipe yaitu xilem dan foem. Fungsi dari jaringan vaskular atau jaringan pembuluh ini adalah melaksanakan transpor material jarak jauh antara sistem akar dan sistem tunas (Campbell,2008:320). Kedua tipe jaringan vaskular xilem dan floem.

a.       Xilem

Gambar : Jaringan Xilem
Sumber : www.softilmu.com

Xilem memiliki fungsi pokok yaitu  menyalurkan air dan mineral yang berasal dari tanah melalui akar ke daun. Elemen xilem tersusun dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur pembuluh pada xilem ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya. Sel-sel tersebut bersambungan sehingga membentuk pembuluh kapiler yang berfungsi sebagai pengangkut air dan mineral. Oleh karena pembuluh yang membentuk berkas, maka dikatakan sebagai berkas pembuluh. Diameter xilem bervariasi tergantung pada spesies tumbuhan.

b.           Floem

 Gambar : Jaringan Floem
Sumber : Kimbal 1994 diunduh dari www.softilmu.com

Floem adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan yang memiliki fungsi mengangkut dan menghantarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dan daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem terdiri atas unsur tapis, sel albumin, parenkim floem, sel pengiring dan serat-serat floem. Floem tersusun dari sel – sel berikut ini.
1)      Bulu tapis, berbentuk tabung dengan ujung yang berlubang 
2)      Sel pengiring, berbentuk silinder dengan plasma yang dekat
3)      Serabut floem, berbentuk panjang dengan ujung berimpit dan dindingnya tebal 

               Jaringan xilem dan floem memiliki perbedaan antara tumbuhan dikotil dan monokotil. Perbedaan ini terdapat pada struktur letaknya pada tumbuhan dikotil struktur letaaknya lebih teratur dari pada tumbuhan monokotil yang tersebar. Susunan xilem dan floem dapat diamati dalam gambar berikut ini. 


  Gambar : Jaringan vaskular dalam tumbuhan dikotil (kiri) monokotil (kanan)
Sumber : Campbell 2008 diunduh dari www.3.bp.blogspot.com

                  Jaringan - Jaringan pada tumbuhan dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu  mikroskop. Praktikum pengamatan jarinagn - jaringan pada tumbuhan ini dapat dilihat dalam video berikut ini.
Praktikum Struktur dan fungsi jaringan dikotil dan monokotil
Sumber :https://www.youtube.com/watch?v=zFCI1d7omYQ
 

Sumber Refrensi :
Campbell, A Neil.2008.Biologi. Jakarta: Erlangga
http://www.artikelsiana.com/2015/05/fungsi-macam-jaringan-tumbuhan-fungsi.html
http://www.jokowarino.id/wp-content/uploads/2015/06/a119.png
http://2.bp.blogspot.com/JeEt4c96hCQ/T6u3pmKxuSI/AAAAAAAAFg4/4Lj3Do_nRr4/s400/Epidermis.png
http://rainbowfarah.blogspot.co.id/2012/11/jaringan-permanen.html
http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan.html 
http://www.youtube.com



Popular Posts